Product walkthrough, trial, POCs, enterprise offering, support and more. Speak with one of our specialists.
Climate changes
Perubahan iklim adalah tantangan global yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan di bumi, mulai dari ekosistem hingga ekonomi. Pada saat yang sama, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet, dan memastikan kesejahteraan bagi semua orang pada tahun 2030. Namun, tanpa mengatasi perubahan iklim, pencapaian SDGs akan menjadi mustahil. Artikel ini akan menjelaskan mengapa SDGs dan perubahan iklim tidak dapat dipisahkan serta bagaimana kedua isu ini saling berinteraksi.
Perubahan iklim memiliki dampak langsung pada hampir semua tujuan dalam SDGs. Salah satu tujuan utama dalam SDGs adalah Tujuan 13: Tindakan terhadap Perubahan Iklim, yang secara eksplisit menekankan pentingnya langkah-langkah mitigasi dan adaptasi. Namun, dampak perubahan iklim tidak hanya terbatas pada Tujuan 13 saja, melainkan juga mempengaruhi banyak tujuan lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana perubahan iklim berdampak pada berbagai tujuan SDGs:
Perubahan iklim memperburuk kemiskinan dengan meningkatkan frekuensi bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai. Masyarakat yang paling rentan, terutama di negara berkembang, sering kali kehilangan sumber mata pencaharian akibat perubahan iklim.
Pemanasan global menyebabkan gangguan pada sistem pertanian dan produksi pangan. Kekeringan berkepanjangan dan perubahan pola curah hujan berdampak langsung pada ketersediaan pangan, yang mengarah pada peningkatan kelaparan dan malnutrisi.
Kualitas udara yang buruk akibat emisi gas rumah kaca meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis. Perubahan iklim juga memperluas jangkauan penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah.
Perubahan iklim mempengaruhi siklus hidrologi, menyebabkan kekeringan yang memperburuk krisis air di berbagai wilayah, terutama di negara-negara berkembang.
Beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin adalah salah satu solusi utama untuk mengurangi emisi karbon dan memitigasi dampak perubahan iklim.
Urbanisasi yang tidak berkelanjutan meningkatkan emisi gas rumah kaca dan membuat kota rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan gelombang panas.
Mengurangi limbah dan menerapkan ekonomi sirkular dapat membantu mengurangi tekanan terhadap lingkungan serta memperlambat laju perubahan iklim.
Perubahan iklim menyebabkan pemanasan laut, yang berkontribusi pada pemutihan karang dan penurunan populasi ikan. Di daratan, deforestasi dan degradasi lahan akibat perubahan iklim mengancam keanekaragaman hayati.
Tanpa upaya nyata dalam mengatasi perubahan iklim, pencapaian SDGs akan terhambat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perubahan iklim harus menjadi prioritas utama dalam implementasi SDGs:
Seperti yang telah dijelaskan, perubahan iklim mempengaruhi banyak aspek pembangunan. Jika tidak ditangani dengan serius, keberhasilan SDGs akan sulit dicapai.
Perubahan iklim memperburuk kesenjangan antara negara maju dan berkembang. Negara berkembang sering kali memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Perubahan iklim adalah isu lintas batas yang membutuhkan kerja sama internasional. Oleh karena itu, SDGs harus dijalankan dengan pendekatan global yang mempertimbangkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Agar SDGs dan perubahan iklim dapat ditangani secara bersamaan, diperlukan langkah-langkah konkret yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
Berinvestasi dalam energi bersih seperti tenaga surya, angin, dan hidro dapat mengurangi emisi karbon serta menciptakan peluang kerja hijau.
Pemerintah harus menerapkan regulasi yang lebih ketat terkait emisi karbon, deforestasi, dan pengelolaan limbah.
Masyarakat harus dididik mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Negara maju harus memberikan bantuan finansial dan teknologi bagi negara berkembang untuk membantu mereka beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan organisasi non-pemerintah perlu bekerja sama dalam menciptakan solusi inovatif untuk tantangan perubahan iklim.
Dengan menerapkan teknologi hijau dan inovasi, banyak tujuan SDGs dapat dicapai sekaligus, seperti energi bersih, produksi berkelanjutan, dan mobilitas ramah lingkungan.
Perubahan iklim dan SDGs saling berkaitan erat, sehingga tidak dapat dipisahkan dalam perencanaan dan implementasi pembangunan berkelanjutan. Tanpa mitigasi dan adaptasi yang efektif terhadap perubahan iklim, pencapaian SDGs akan sulit terwujud. Oleh karena itu, setiap langkah menuju pembangunan berkelanjutan harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan berorientasi pada solusi hijau yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi planet dan manusia.
Dengan kesadaran dan tindakan kolektif, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik, di mana kesejahteraan manusia dan keberlanjutan lingkungan dapat berjalan seiring. Saatnya bertindak sekarang untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan!
Jejakin’s green programs combine high-tech monitoring, biodiversity restoration, and community-led initiatives to deliver powerful, sustainable change across ecosystems.