Langkah Berani Indonesia: Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional

Pada 20 Januari 2025, Indonesia resmi meluncurkan perdagangan karbon internasional melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Langkah berani ini menandai komitmen kuat Indonesia dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung target iklim yang telah ditetapkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Dengan adanya pasar karbon ini, Indonesia berupaya memperkuat posisinya dalam perdagangan karbon global serta menarik minat investor internasional.

Peluncuran Bursa Karbon Indonesia

Peluncuran ini diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IDXCarbon akan menjadi platform bagi perusahaan dan industri untuk memperdagangkan kredit karbon yang mewakili pengurangan emisi dari berbagai proyek ramah lingkungan.

Pada hari pertama perdagangan, IDXCarbon mencatat transaksi sebesar 1,78 juta kredit karbon dari lima proyek energi, termasuk pembangkit listrik tenaga air dan gas alam^[1]. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan karbon, memperluas partisipasi pelaku industri, serta mendorong transisi menuju ekonomi hijau.

Harga Kredit Karbon Indonesia di Pasar Global

Harga kredit karbon Indonesia di pasar internasional ditetapkan sebesar Rp96.000 per ton untuk unit Indonesia Technology Based Solution (IDTBS) dan Rp144.000 per ton untuk unit IDTBS Renewable Energy (IDTBS-RE)^[1].

Dampak Positif dan Peluang

Inisiatif ini menghadirkan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar karbon global sekaligus mendukung komitmen negara dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan Nationally Determined Contributions (NDC).

Implementasi perdagangan karbon di Indonesia membuka prospek ekonomi baru, terutama di sektor energi terbarukan, konservasi hutan, dan pertanian berkelanjutan. Proyek energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, berpotensi memperoleh peningkatan investasi, sementara inisiatif konservasi hutan berkontribusi dalam mengurangi deforestasi serta menjaga keanekaragaman hayati. Selain itu, pelaku industri memiliki peluang untuk memonetisasi upaya pengurangan emisi mereka, sehingga menciptakan insentif bagi perusahaan untuk mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan serta menerapkan praktik berkelanjutan.

Menurut sumber seperti IDX Channel dan Kompas.com, pasar karbon di Indonesia diperkirakan akan menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri, yang semakin memperkuat komitmen negara menuju ekonomi rendah karbon.

Kesimpulan

Peluncuran perdagangan karbon internasional Indonesia merupakan langkah strategis dalam menghadapi krisis iklim global dan memperkuat ekonomi hijau. Dengan regulasi yang tepat dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam pasar karbon dunia. Keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada komitmen semua pemangku kepentingan dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas sistem perdagangan karbon di masa depan.

Untuk berita terbaru tentang perdagangan karbon dan kebijakan lingkungan di Indonesia, pantau terus situs Jejakin!

‍
Reference:

1. Inauguration of Indonesia International Carbon Trading, IDX.co.id